Cara Regresi Robust Least Square atau Regression Data Time Series di Eviews 9
REGRESI ROBUST LEAST SQUARE/REGRESSION
Ditulis oleh : Dimas Purbo Wicaksono Fenda Putra, S.E.
A.Penjelasan Robust Least Square/Regression
Robust Least Square/Regression mengacu pada berbagai macam metode regresi dan kurang sensitif terhadap outlier. Pengujian ini merupakan alternatif dari OLS (ordinary least squares) dimana untuk regresi OLS memiliki banyak penyimpangan asumsi. Regresi robust sangat berguna apabila terdapat data yang menyimpang terlalu banyak, sehingga bermanfaat untuk mengatasi permasalahan penyimpangan pada model regresi.
B.Tahapan Pengolahan Data
Berikut adalah data yang
penulis jadikan contoh di tulisan ini.
Gambar
: Data Latihan
Langkah
1 : Buka
software eviews => Create a new Eviews workfile.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
2 : Pada
Workfile structure type pilih Unstructured/Undated (karena data cross section).
Data range dibagian Observasions isikan dengan jumlah sampel “32”. Klik ok.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
3 : Menuju
ke menu Quick => Empty Group (Edit Series).
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
4 : Copy
paste data di microsoft excel ke program eviews.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
5 : Pilih
Proc => Make Equation.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
6 : Ganti
persamaan regresi yang semula “y x1 x2 x3 c” menjadi “y c x1 x2 x3”. Pada
Estimation settings dibagian method pilih ROBUSTLS - Robust Least Squares.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
7 : Klik
ok.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
8 : Hasilnya
sebagai berikut.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Eviews 9
Interpretasi Output :
1.Dilihat dari Output
Nilai R Squared (R2)
Hasil R Squared
menggambarkan besarnya proporsi variasi pada variabel dependent yang dijelaskan
menggunakan variabel indepndent. Nilai R Squared dari output di atas sebesar
0.824852 atau 82.48%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya variasi pada
variabel dependent (Y) dapat dijelaskan menggunakan variabel independent (X1,
X2, dan X3) sebesar 0.824852 atau 82.48%, sisanya dijelaskan oleh variasi
variabel di luar model. Intinya bila nilai mendekati 1 dan positif maka model
sangat baik.
2.Dilihat dari Output Nilai
Rw Squared
Hasil Rw Squared
merupakan fungsi estimasi terhadap nilai regresi yang sama dengan nilai R2.
Nilai R Squared dari output di atas sebesar 0.998507, artinya besarnya variasi
pada variabel dependent (Y) dapat dijelaskan menggunakan variabel independent
(X1, X2, dan X3) sebesar 0.998507 atau 99.85% sisanya dijelaskan oleh variasi
variabel di luar model.
3.Dilihat dari Output Nilai
R Squared (2) atau Adjusted R Squared
Hasil Adjusted R Squared
menggambarkan pelengkap dari nilai R2 yang mempertimbangkan jumlah
variabel bebas. Nilai ini tidak lebih besar dari R2 dan selalu lebih
kecil dari R2. Nilai ini sangat tergantung dari jumlah variabel
bebas dan digunakan sebagai nilai kelayakan model regresi. Prosedur
interpretasi Sama dengan nilai R2, intinya bila nilai mendekati 1
dan positif maka model sangat baik atau regresi sesuai. Nilai Adjusted R
Squared dari output di atas sebesar 0.806086, artinya besarnya variasi pada
variabel dependent (Y) dapat dijelaskan menggunakan variabel independent (X1,
X2, dan X3) sebesar 0.806086 atau 80.60% sisanya dijelaskan oleh variasi
variabel di luar model.
4.Dilihat dari Output Nilai
Adjust Rw Squared
Adjust Rw Squared
memiliki fungsi asumsi yang sama dengan Adjusted R Squared dalam model regresi.
Hasil output di atas menunjukkan nilai Adjust Rw Squared sebesar 0.998507,
artinya besarnya variasi pada variabel dependent (Y) dapat dijelaskan
menggunakan variabel independent (X1, X2, dan X3) sebesar 0.998507 atau 99.85% sisanya
dijelaskan oleh variasi variabel di luar model.
5.Dilihat dari Output Nilai
Akaike Info Criterion
Nilai Akaike Infor
Criterion (AIC) digunakan untuk melihat apakah model yang kita buat baik atau
tidak. Dasar penilaian jika nilai AIC semakin kecil maka model yang kita buat
semakin baik. Hasil output di atas menunjukkan nilai AIC sebesar 44.03269,
artinya model regresi baik.
6.Dilihat dari Output Nilai
Deviance
Nilai Deviance atau
varians memiliki jumlah paramater yang sama dengan jumlah data yang
menghasilkan nilai 0. Hasil output di atas menunjukkan nilai Deviance sebesar 10.46476,
artinya belum mendekati 0. Nilai semakin baik jika mendekati 0.
7.Dilihat dari Output Nilai
Rn Squared Statistics
Hasil output di atas
menunjukkan nilai Rn Squared Statistics sebesar 12890.32.
8.Dilihat dari Output Nilai
Probability Rn Sqaured Statistics
Hasil output di atas
menunjukkan nilai Probability Rn Squared Statistics sebesar 0.000000.
9.Dilihat dari Output Nilai
Kriteria Schwarz
Nilai Kriteria Schwarz
(KS) sama dengan nilai Akaike Info Criterion. Dasar penilaiannya adalah jika
nilai semakin kecil maka model yang dibuat sesuai atau benar. Hasil output di
atas menunjukkan nilai KS sebesar 51.13841, artinya model regresi baik.
10.Dilihat dari Output Nilai
Standard Error of Regression (Se)
Nilai Standard Error of
Regression (Se) adalah nilai dari ds (deviasi standar) dari variabel dependen
(Y) terhadap garis regresi yang diestimasi. Nilai ini digunakan sebagai
pengukuran ringkasan dari kecocokan model garis regresi yang diestimasi. Hasil
output di atas menunjukkan nilai Se sebesar 1.009732. Dasar penilaiannya jika
semakin kecil nilai Se maka prediksi pada model regresi baik.
11.Dilihat dari Output Nilai
Mean Dependent Variable
Hasil output di atas
menunjukkan nilai Mean (rata-rata) Dependent Variable sebesar 19.62500.
12.Dilihat dari Output Nilai
SD Dependent Variable
Hasil output di atas
menunjukkan nilai SD Dependent Variable (simpangan baku variabel tergantung)
sebesar 13.07731. Dasar penilaiannya jika semakin kecil (mendekati 0) nilai SD
Dependent Variable maka menujukkan data homogen dan semakin valid.
13.Dilihat dari Output Nilai
Sum Square Residual (SSR)
Nilai Sum Square Residual
(SSR) adalah jumlah residual kuadrat (dikuadratkan) dan disebut variasi yang
tidak bisa dijelaskan dari nilai dependent (Y) pada garis regresi. Hasil output
di atas menunjukkan nilai SSR sebesar 28.54762. Dasar penilaiannya jika semakin
kecil (mendekati 0) nilai SD Dependent Variable maka prediksi semakin baik
untuk resbust least square.
14.Dilihat dari Output Nilai
Scale
Hasil Output di atas
menunjukkan nilai Scale sebesar 0.529850.
Setelah kita mengetahui
hasil dari masih-masing kompenen regresi, berikutnya lakukan pengujian untuk
hipotesa simultan.
Pengujian hipotesa
simultan digunakan untuk menguji apakah secara bersama-sama antara variabel
independent memiliki pengaruh terhadap dependent secara simultan atau tidak.
Hipotesa :
H0 : X1, X2, dan X3 tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Y.
H1 : X1, X2, dan X3 berpengaruh secara
signifikan terhadap Y
Kriteria Pengujian
Hipotesa :
Bila nilai Sig hitung
< 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Bila nilai Sig hitung
> 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Interpretasi Output :
Hasil output di atas
menunjukkan nilai signifikansi pada Probability Rn Sqaured Statistics sebesar 0.000000,
artinya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat alpha 0.05 (0.000000 < 0.05)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan :
variabel X1, X2, dan X2 berpengaruh secara signifikan terhadap Y.
Selanjutnya lakukan
estimasi terhadap hasil pengujian hipotesa parsial.
Pengujian hipotesa
parsial digunakan untuk menguji apakah secara sendiri-sendiri antara variabel
independent memiliki pengaruh terhadap dependent secara parsial.
Ada tiga hipotesa dalam
menganalisis hasil pengujian parsial, antara lain :
Pertama :
Hipotesa :
H0 : X1 tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Y.
H1 : X1 berpengaruh secara signifikan
terhadap Y
Kriteria Pengujian
Hipotesa :
Bila nilai Sig hitung
< 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Bila nilai Sig hitung
> 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Interpretasi Output :
Hasil output di atas
menunjukkan nilai signifikansi pada Probabilitas Coefficient sebesar 0.0000,
artinya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat alpha 0.05 (0.0000 < 0.05)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan :
variabel X2 berpengaruh secara signifikan terhadap Y.
Kedua :
Hipotesa :
H0 : X2 tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Y.
H1 : X2 berpengaruh secara signifikan
terhadap Y
Kriteria Pengujian
Hipotesa :
Bila nilai Sig hitung
< 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Bila nilai Sig hitung
> 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Interpretasi Output :
Hasil output di atas
menunjukkan nilai signifikansi pada Probabilitas Coefficient sebesar 0.0098,
artinya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat alpha 0.05 (0.0098 < 0.05)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan :
variabel X2 berpengaruh secara signifikan terhadap Y.
Ketiga :
Hipotesa :
H0 : X3 tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Y.
H1 : X3 berpengaruh secara signifikan
terhadap Y
Kriteria Pengujian Hipotesa
:
Bila nilai Sig hitung
< 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Bila nilai Sig hitung
> 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Interpretasi Output :
Hasil output di atas
menunjukkan nilai signifikansi pada Probabilitas Coefficient sebesar 0.0022, artinya
nilai tersebut lebih kecil dari tingkat alpha 0.05 (0.0022 < 0.05) sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : variabel X3 berpengaruh
secara signifikan terhadap Y.
Informasi ekonometrika
secara lengkap, silakan kunjungi channel youtube saya di : Dimas Channel
Note : Silakan bagi
teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya.
Terima Kasih :-)
jika Rn square > 0.05 bagaimana intepretasinya?
ReplyDelete