Penyembuhan Asumsi Autokorelasi Dengan Metode Diferensi di Eviews 9
Gambar : Cover Artikel
Penyembuhan Asumsi Autokorelasi (Otokorelasi)
Ditulis oleh : Dimas Purbo Wicaksono Fenda Putra, S.E.
A.Penyembuhan Menggunakan Metode Diferensi
-
B.Tahapan Penyembuhan Data
Hasil pengujian
menunjukkan adanya Otokorelasi pada data, karena data mengandung Otokorelasi
maka harus segera diperbaiki agar model dapat digunakan.
Kita asumsikan bahwa
struktruktur Otokorelasi (p) yang tidak dikteahui, maka lakukan :
1.Metode diferensi dengan
asumsi p tinggi atau Otokorelasi tinggi.
2.Metode OLS dengan asumsi
p rendah atau Otokorelasi rendah.
3.Metode Cochrane-Orcutt
dengan asumsi p tidak diketahui atau Otokorelasi tidak diketahui.
Disini kita akan mencoba
semua metode penyembuhan dengan asumsi kita tidak mengetahui semua asumsi yang
dipersyaratkan.
Pertama kita gunakan
metode Metode diferensi dengan OLS.
Langkah
1 : Klik
menu Estimate.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
2 : Tambahkan
diferensi pertama untuk persamaan regresi “y c x1 x2 x3” menjadi d(y) c d(x1)
d(x2) d(x3). Estimation settings dibagian Method tetap pilih LS – Least Squares
(NLS and ARMA). Klik ok.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
3 : Berikut
adalah hasil regresi data time series.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Interpretasi
Output :
Dari hasil ini dapat
dilihat bahwa nilai Durbin Watson yang semula sebesar 0.786386 berubah setelah
dilakukan metode diferensi pertama sebesar 2.124810. Kita coba lihat hasilnya
dengan tabel Durbin Watson dengan tingkat signifikansi 0.05 (5%).
Kita coba buktikan dengan
tabel Durbin Watson.
Durbin-Watson stat :
2.124810.
Total observasi : 21.
K (Jumlah variabel
independent) : 3.
Kemudian kita cari nilai
DL dan DU serta 4-DL dan 4-DU.
Buka tabel Durbin Watson
dengan tingkat signifikansi 0.05 atau 5%.
Gambar
: Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
Dari tabel ini dapat
dilihat bahwa nilai DL dan DU untuk K=3 dan Jumlah observasi 21 adalah :
DU : 1.6694
DL : 1.0262
4-DU : 2.3306
4-DL : 2.9738
Setelah semua nilai
diketahui, berikutnya tentukan daerah Otokorelasi.
Gambar
: Bagan Daerah Otokorelasi (Autokorelasi)
Dari hasil ini dapat
dilihat bahwa data masuk pada daerah tidak ada Autokorelasi.
Langkah
4 : Kita
coba lihat hasil pada pengujian Serial Correlation LM Test. Klik menu View
=> Residual Diagnostics dan pilih Serial Correlation LM Test.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
5 : Lags
to Include sesuakan dengan sistem. Di sistem tertulis 2.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
6 : Berikut
adalah hasil pengujian Otokorelasi dengan Serial Correlation LM Test.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Interpretasi Output :
Dari hasil ini dapat
dilihat nilai Obs*R-squared sebesar 0.762598 dengan Prob. Chi-Square (2)
sebesar 0.6830.
Syaratnya :
Jika nilai Prob.
Chi-Square (2) > alpha 0.05 (5%), artinya tidak ada Otokorelasi.
Jika nilai Prob.
Chi-Square (2) < alpha 0.05 (5%), artinya ada Otokorelasi.
Kesimpulan : Nilai Prob.
Chi-Square (2) sebesar 0.6830 > 0.05, artinya tidak ada Otokorelasi.
Hasil penyembuhan
menggunakan metode diferensi tingkat pertama menjadikan data terbebas dari
masalah asumsi Otokorelasi.
Informasi ekonometrika
secara lengkap, silakan kunjungi channel youtube saya di : Dimas Channel
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Bang maaf di e-views saya tidak ada serial corelation LM test itu bagaimana ya
ReplyDelete