Cara Regresi Data Time Series dan Uji Asumsi Klasik Stata 13 SE
Gambar : Cover Artikel
REGRESI LINEAR BERGANDA DATA TIME SERIES + UJI ASUMSI KLASIK
Ditulis oleh : Dimas Purbo Wicaksono Fenda Putra, S.E.
A.Proses Pengolahan Data
Proses
pengolahan data merupakan tahapan penting dalam sebuah penelitian. Penulis
akan meneliti pengaruh
Investasi, Inflasi dan Suku Bunga terhadap Kurs di Indonesia dengan sampel 29
tahun dan jumlah 116 data. Satuan yang digunakan setiap variabel penelitian berbeda, maka
peneliti menyamakan satuannya dengan persentase. Alasan penulis meneliti Investasi, Inflasi
dan Suku Bunga terhadap Kurs di Indonesia didasarkan pada teori-teori makro ekonomi yang
sudah ada dan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Berikut ini hal
yang mendasari penelitian yaitu:
- Hubungan jumlah penduduk dan pengangguran terbuka
- Hubungan upah minimum dan pengangguran terbuka
- Hubungan pertumbuhan ekonomi dan pengangguran terbuka
Adapun variabel yang
dipergunakan dalam penelitian
yaitu variabel independen dan dependen yang meliputi:
a.Variabel Independent :
a.Variabel Independent :
- Investasi (X1)
- Inflasi (X2)
- Suku Bunga (X3)
- Kurs (Y)
Hal yang
perlu diketahui bahwa data yang digunakan bukan data yang real. Data yang diambil penulis tidak hanya berasal satu sumber, melainkan dari beberapa
sumber salah satunya media massa. Saran penulis ketika peneliti akan melakukan penelitian,
usahakan data berasal dari satu sumber (khusus untuk pengolahan data).
Masing-masing lembaga seperti misal Badan Pusat Statistika, Bank Indonesia,
Wordbank, dan lembaga kredibel lainnya memiliki metode pengambilan data
masing-masing.
B.Tahapan Pengolahan Data
Berikut tahapan dalam pengolahan data :
Langkah
1 : Langkah pertama yang
dilakukan dalam proses pengolahan data yaitu mempersiapkan data yang
akan diolah, usahakan data telah disusun terlebih dahulu. Berikut susunan data
(Data berikut merupakan
data sekunder yang digunakan
hanya sebagai contoh pengolahan
data dan bukan data real (karena data sudah dirubah satuannya menggunakan fungsi log)).
Gambar : Data
Latihan
Model
Penelitian
Investasi (X1)
|
Kurs (Y)
|
Inflasi (X2)
|
|
Suku Bunga (X3)
|
Gambar
: Model Penelitian
Model penelitian ini menggambarkan
variabel bebas yang digunakan adalah Investasi (X1), Inflasi (X2), dan Suku
Bunga (X3), serta variabel terikat adalah Kurs (Y).
Langkah
2 :
Membuka
aplikasi stata 13 MP (sesuai dengan versi stata yang digunakan). Pilih File => Import => Excel spreadsheet (*.xls;*.xlsx)
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
3 :
Klik Browser.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
4 : Pilih folder data yang akan diteliti dalam format Microsoft Excel.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
5 :
Muncul Import Excel.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
6 :
Centang pada Import firs row as variable
names (sehingga nama
variabel otomatis terinput). Klik open.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
7 :
Menuju ke menu Editor Data. Klik Data Editor (Edit).
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
8 :
Blok pada variabel tahun, kemudian di Properties
Variables. Klik Format.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
9 :
Pada
Create Format di bagian type of data pilih Annual (years) (untuk
data berbentuk tahunan). Klik ok.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
10 : Berikutnya lakukan regresi dengan membuat persamaan regress KURSY
INVESTASIX1 INFLASIX2 SUKUBUNGAX3 (persamaan ordinary least square (OLS)) dibagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
11 :
Tekan enter. Hasilnya sebagai berikut.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Number
of obs = 29 (tahun)
Persamaan
regresi :
Y = a + bx1 + bx2 + bx3 + e.
Y (Kurs) = a - bx1(Investasi) +
bx2(Inflasi) + bx3(Suku Bunga) + e.
Y = 1.053714 + 0.5374425 – 0.0007872
+ 0.0003673 + e
Uji
Signifikansi Paramater Individual (Uji Statistik t) :
- Nilai konstanta sebesar 1.053714 menunjukkan jika variabel independen X1 (Investasi), X2 (Inflasi), dan X3 (Suku Bunga) dianggap konstan maka rata-rata Y (Kurs) sebesar 1.053714.
- Nilai koefisien regresi X1 (Investasi) sebesar 0.5374425 menunjukkan setiap kenaikan Investasi sebesar 1% maka Y (Kurs) akan meningkat sebesar 0.5374425 persen.
- Nilai koefisien regresi X2 (Inflasi) sebesar -0.0007872 menunjukkan setiap kenaikan Inflasi sebesar 1% maka Y (Kurs) akan menurun sebesar 0.0007872 persen.
- Nilai koefisien regresi X3 (Suku Bunga) sebesar 0.0003673 menunjukkan setiap kenaikan Suku Bunga sebesar 1% maka Y (Kurs) akan meningkat sebesar 0.0003673 persen.
Kesimpulan :
X1 (Investasi) dan X2 (Suku Bunga)
memiliki hubungan positif, sedangkan X2
(Inflasi) memiliki hubungan negatif. Positif dan negatif hubungan terhadap Y
(Kurs). Selanjutnya lihat nilai t.
Nilai t digunakan untuk melihat pengaruh dari variabel Investasi (X1), Inflasi
(X2), dan Suku Bunga (X3) terhadap Kurs (Y). Untuk melihat nilai t, pertama
harus membandingkan
nilai t hitung dengan angka t tabel.
Rumus mencari T-tabel :
Keterangan :
α = alpha (signifikan yang digunakan)
k = jumlah variabel penelitian (independen)
n = jumlah observasi/data/responden
df = degree of freedom
Sehingga hasilnya adalah :
Setelah
mengetahui T-tabel = 0.025 ; 25 (Nilai ini sudah diketahui dari angka residual
df pada hasil regresi). Langkah selanjutnya mencari nilai pada t-tabel.
Berikut adalah tampilan dari T-tabel.
Gambar
: T-Tabel df 1-40
Hasil dari nilai t tabel diperoleh nilai sebagai berikut :
Gambar
: T-Tabel df 1-40
Nilai t tabel sebesar
2.05954 atau 2.06
Nilai
t hitung :
- Investasi (X1) : 6.51 > 2.06 (signifikan)
- Inflasi (X2) : -1.73 < 2.06 (tidak signifikan)
- Suku Bunga (X3) : 0.04 < 2.06 (tidak signifikan)
- Constanta : 2.17 > 2.06 (signifikan)
Nilai
Probabilitas :
- Investasi (X1) : 0.000 < 0.05 (signifikan)
- Inflasi (X2) : 0.097 > 0.05 (tidak signifikan)
- Suku Bunga (X3) : 0.968 > 0.05 (signifikan)
- Constanta : 0.040 < 0.05 (signifikan)
Uji
Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) :
Nilai F (3, 25) : 22.86
Pengaruh simultan nilai F sudah diketahui (3, 25), selanjutnya mencari nilai pembanding dengan F-tabel. Berikut adalah tampilan dari F-tabel:
Gambar
: F-Tabel 0.05
Langkah berikutnya mencari
df (NA) dengan urutan ke 25 dan urutan atas adalah 3 (variabel independen).
Gambar
: F-Tabel 0.05
Gambar
: F-Tabel 0.05
Maka nilai F-tabel adalah 2.99 dan bandingkan
dengan nilai F-hitung. Diperoleh
nilai 22.86 > 2.99 artinya hubungan antar variabel simultan atau
ketiga variabel X1 (Investasi), X2 (Inflasi), dan X3 (Suku Bunga) secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Y (Kurs).
Prob > F :
0.0000 < 0.05 (simultan)
Kesimpulan : Variabel Independen simultan dan berpengaruh terhadap dependen.
Kesimpulan : Variabel Independen simultan dan berpengaruh terhadap dependen.
Koefisien
Determinasi (R2) :
Hasil output R-squared memiliki besaran nilai 0.7329 yang berarti variasi tiga variabel independent X1 (Investasi), X2 (Inflasi), dan X3 (Suku Bunga) mampu menjelaskan 73.29% variasi variabel Y (Pengangguran Terbuka). Sisanya 26.71% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kesimpulan : Model regresi sangat baik karena nilainya di atas 50%.
Langkah
12 :
Kemudian
lihat hasil
regresi dengan nilai standar. Tuliskan regress KURSY INVESTASIX1 INFLASIX2
SUKUBUNGAX3, beta pada bagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
13 :
Tekan enter. Hasilnya sebagai berikut.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Hasil
output tersebut
menghasilkan nilai beta dengan data standardisasi. Nilai beta Investasi (X1)
untuk nilai yang terstandar sebesar 0.9224. Nilai beta Inflasi (X2) untuk nilai
yang terstandar sebesar -0.202586. Nilai beta Suku Bunga (X3) untuk nilai yang
terstandar sebesar 0.005248.
Dari hasil regresi
nilai standar di dapatkan persamaan regresi :
Y = 1.977562 + 0.9224
– 0.202586 + 0.005248 + e
Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji
Statistik t)
- Nilai konstanta sebesar 1.053714 menunjukkan jika variabel independen X1 (Investasi), X2 (Inflasi), dan X3 (Suku Bunga) dianggap konstan maka rata-rata Y (Kurs) sebesar 1.053714.
- Nilai koefisien regresi X1 (Investasi) sebesar 0.9224 menunjukkan setiap kenaikan Investasi sebesar 1% maka Y (Kurs) akan meningkat sebesar 0.9224 persen.
- Nilai koefisien regresi X2 (Inflasi) sebesar -0.202586 menunjukkan setiap kenaikan Inflasi sebesar 1% maka Y (Kurs) akan menurun sebesar 0.202586 persen.
- Nilai koefisien regresi X3 (Suku Bunga) sebesar 0.005248 menunjukkan setiap kenaikan Suku Bunga sebesar 1% maka Y (Kurs) akan meningkat sebesar 0.005248 persen.
Kesimpulan : X1 (Investasi) dan X2
(Suku Bunga) memiliki hubungan positif,
sedangkan X2 (Inflasi) memiliki hubungan negatif. Positif dan negatif
hubungan terhadap Y (Kurs).
Nilai
t hitung :
- Investasi (X1) : 6.51 > 2.06 (signifikan)
- Inflasi (X2) : -1.73 < 2.06 (tidak signifikan)
- Suku Bunga (X3) : 0.04 < 2.06 (tidak signifikan)
- Constanta : 2.17 > 2.06 (signifikan)
Nilai
Probabilitas :
- Investasi (X1) : 0.000 < 0.05 (signifikan)
- Inflasi (X2) : 0.097 > 0.05 (tidak signifikan)
- Suku Bunga (X3) : 0.968 > 0.05 (signifikan)
- Constanta : 0.040 < 0.05 (signifikan)
Uji
Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) :
- F (3, 25) : 22.86 > 2.99 (simultan)
- Prob > F : 0.0000 < 0.05 (simultan)
Kesimpulan : Variabel Independen
simultan dan berpengaruh terhadap dependen.
Koefisien
Determinasi (R2) :
Hasil output R-squared memiliki besaran nilai 0.7329 yang berarti variasi tiga variabel independent X1 (Investasi), X2 (Inflasi), dan X3 (Suku Bunga) mampu menjelaskan 73.29% variasi variabel Y (Pengangguran Terbuka). Sisanya 26.71% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kesimpulan : Model regresi sangat baik karena nilainya di atas 50%.
Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, heterokedastisitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan linearitas.
1.UJI NORMALITAS
Langkah
14 : Tuliskan sktest
INVESTASIX1 INFLASIX2 SUKUBUNGAX3 di bagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
15 :
Tekan enter. Hasilnya sebagai berikut.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi
Output :
Berdasarkan hasil output sebagai berikut :
Nilai
Pr (Skewness) :
- Investasi (X1) : 0.2868
- Inflasi (X2) : 0.0000
- Suku Bunga (X3) : 0.5016
Nilai
Pr (Kurtosis) :
- Investasi (X1) : 0.6330
- Inflasi (X2) : 0.0000
- Suku Bunga (X3) : 0.8070
Nilai
Prob > chi2 :
- Investasi (X1) : 0.4900 > 0.05 (Berdistribusi Normal)
- Inflasi (X2) : 0.0000 < 0.05 (Tidak Berdistribusi Normal)
- Suku Bunga (X3) : 0.7672 > 0.05 (Berdistribusi Normal)
Kesimpulan
: Berdasarkan
hasil uji normalitas dapat
disimpulkan
untuk Investasi (X1) dan Suku Bunga (X3) sudah berdistribusi normal dengan nilai diatas 0.05. Sedangkan untuk Inflasi
(X2) belum berdistribusi normal dengan
nilai
dibawah 0.05.
Selain
menggunakan sktest, pengujian normalitas dapat dilakukan menggunakan grafik dalam
bentuk histograms, box plots, symmetry
plots dan quantile-normal plots.
Langkah
pertama : Langkah
pertama yaitu menguji grafik box
plots. Tuliskan graph box INVESTASIX1 dibagian Command. Kemudian graph box INFLASIX2 dibagian Command. Terakhir
graph box SUKUBUNGAX3 di bagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Selanjutnya tekan enter
pada masing-masing fungsi. Hasilnya sebagai berikut.
Box
Plot Investasi (X1)
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Grafik tersebut menunjukkan variabel Investasi (X1) tidak terdapat outlier, sehingga data berdistribusi normal.
Box
Plot Inflasi (X2)
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Dari grafik di atas menunjukkan variabel Inflasi (X2) terdapat outlier. Outlier ini ditunjukkan dengan adanya 3 titik pada grafik, sehingga data tidak berdistribusi normal.Box Plot Suku Bunga (X3)
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Grafik tersebut menunjukkan variabel Suku Bunga (X3) tidak terdapat outlier, sehingga data berdistribusi normal.
Grafik tersebut menunjukkan variabel Suku Bunga (X3) tidak terdapat outlier, sehingga data berdistribusi normal.
Langkah kedua : Menguji
grafik Normal Quantile Plot,
dengan
melakukan uji
ke menu Graphics => Distributional Graphs => Normal Quantile Plot.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Selanjutnya
masukkan variabel yang akan dilakukan pengujian pada menu variable. Kemudian
cek satu persatu variabel.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Selain itu langkah lain dengan menuliskan
rumus qnormal INVESTASIX1 dan seterusnya di bagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Kemudian tekan enter dan hasilnya sebagai berikut.
Uji
Plot Investasi (X1)
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Hasil uji plot variabel Investasi (X1) menunjukkan sebaran data mendekati garis linear, sehingga data berdistribusi normal.
Uji
Plot Inflasi (X2)
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Hasil uji plot variabel Inflasi (X2) menunjukkan sebaran data menjauhi garis linear, sehingga data tidak berdistribusi normal.
Uji
Plot Suku Bunga (X3)
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Hasil uji plot variabel Suku Bunga (X3) menunjukkan sebaran data mendekati garis linear, sehingga data berdistribusi normal.2.UJI AUTOKORELASI
Langkah
16 :
Untuk melakukan pengujian ini, tuliskan tsset TAHUN di bagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
17 :
Tekan enter. Sehingga
akan muncul time variable : TAHUN,
1984 to 2012 (variabel waktu).
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Langkah
18 :
Berikutnya yaitu mencari
nilai durbin watson. Tuliskan estat dwatson di bagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
19 :
Tekan enter. Hasilnya sebagai berikut.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Hasil
output
tersebut diperoleh
nilai Durbin-Watson d-statistic (4,
29) sebesar 0.5826947. Langkah untuk menentukan apakah data tersebut terjangkit masalah
autokorelasi atau tidak yaitu
dengan menentukan nilai pada tabel Durbin Watson dan membandingkan dengan nilai Durbin-Watson
d-statistic (4, 29).
Diperlukan tabel Durbin Watson dengan
tingkat signifikansi 0.05.
Berikut
contoh tabel durbin watson :
Gambar
: Tabel Durbin Watson 5%
Sebelum masuk ke tabel.
Langkahnya mencari nilai-nilai berikut terlebih
dahulu.
1
|
Durbin
watson stat
|
2
|
K
(Variabel Independen)
|
3
|
Included
Observations
|
4
|
DL
|
5
|
DU
|
6
|
4-DU
|
7
|
4-DL
|
Gambar
: Komponen Durbin Watson
Nilai Durbin watson stat sebesar 0.5826947.
K (Variabel Independen) adalah 3 variabel.
Observations adalah 29.
Kemudian cari nilai DL dan DU. Langkah untuk mencari nilai DL dan DU diperlukan tabel durbin watson dengan tingkat signifikansi 5% (0.05). Caranya yaitu pada K=3 (karena jumlah variabel independen ada 3). Kemudian mencari nilai DL dan DU diurutan n ke 29 (karena jumlah observations ada 29).
K (Variabel Independen) adalah 3 variabel.
Observations adalah 29.
Kemudian cari nilai DL dan DU. Langkah untuk mencari nilai DL dan DU diperlukan tabel durbin watson dengan tingkat signifikansi 5% (0.05). Caranya yaitu pada K=3 (karena jumlah variabel independen ada 3). Kemudian mencari nilai DL dan DU diurutan n ke 29 (karena jumlah observations ada 29).
Gambar
: Tabel Durbin Watson 5%
Berdasarkan hasil pencarian pada tabel durbin watson (5%) diperoleh nilai DL = 1.1976 dan DU
= 1.6499. Setelah mengetahui nilai DL dan DU, langkah selanjutnya adalah mencari nilai 4-DL dan 4-DU. Nilai 4-DU
atau 4-1.6499 = 2.3501 dan 4-DL atau 4-1.1976 = 2.8024.
Sehingga pada tahap ini sudah berhasil
mendapatkan nilai :
1
|
Durbin
watson stat
|
0.5826947
|
2
|
K
(Variabel Independen)
|
3
|
3
|
Included
Observations
|
29
|
4
|
DL
|
1.1976
|
5
|
DU
|
1.6499
|
6
|
4-DU
|
2.3501
|
7
|
4-DL
|
2.8024
|
Gambar
: Komponen Durbin Watson
Kemudian masukan nilai DL dan DU
serta 4-DU dan 4-DL ke dalam bagan durbin watson test.
Berikut adalah bagan
durbin watson test.
Gambar
: Bagan Durbin Watson Test
Pada bagan tersebut setelah diisikan nilai
DL dan DU serta 4-DU dan 4-DL,
kemudian
masukan nilai Durbin watson stat.
Berikut adalah nilai-nilai yang sudah dimasukan kedalam bagan durbin watson.
Berikut adalah nilai-nilai yang sudah dimasukan kedalam bagan durbin watson.
Gambar
: Bagan Durbin Watson Test
Hasil
bagan diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin watson stat berada pada daerah
autokorelasi
positif. Hal ini ditunjukkan oleh nilai-nilai lain yang lebih besar dari nilai
Durbin watson stat.
3.UJI HETEROSKEDASTISITAS
3.UJI HETEROSKEDASTISITAS
Langkah
20 :
Uji yang digunakan adalah Breusch-Pagan/Cook-Weisberg. Tuliskan estat hettest
di bagian Command.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
21 :
Tekan enter. Hasilnya sebagai berikut.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Berdasarkan hasil output tersebut diperoleh nilai chi2 dan
probabilitas chi2. Nilai chi2 (1) sebesar 0.07 dan Prob > chi2 sebesar
0.7903. Dasar untuk menentukan data terjangkit masalah heteroskedastisitas
adalah jika
nilai Prob > chi2 lebih kecil daripada tingkat alpha 0.05 (5%). Jika nilai Prob > chi2 lebih
besar daripada tingkat alpha 0.05 (5%), maka data terbebas dari masalah
heteroskedastisitas. Nilai Prob > chi2 sebesar 0.7903 artinya lebih besar
dari 0.05 (5%), sehingga data ini terbebas dari masalah heteroskedastistisitas.
4.UJI MULTIKOLINEARITAS
4.UJI MULTIKOLINEARITAS
Langkah
22 : Cara untuk mengetahui apakah data
terjangkit masalah multikolinearitas dapat menggunakan fungsi Command seperti pada pengujian-pengujian sebelumnya. Tuliskan estat vif.
Gambar
: Pengolah Data Stata 13 SE
Langkah
21 :
Tekan enter. Hasilnya sebagai berikut.
Gambar
: Hasil Output Pengolah Data Stata 13
Interpretasi Output :
Hasil output diketahui nilai VIF :
- Investasi (X1) : 1.88 = 0.531686
- Inflasi (X2) : 1.56 = 0.638984
- Suku Bunga (X3) : 1.29 = 0.775944
Dasar
untuk menentukan apakah data terjangkit masalah multikolinearitas yaitu jika nilai diatas 10. Hasil pengujian ini
menunjukkan nilai VIF semua variabel dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data tidak terjangkit masalah multikolinearitas.
Informasi
ekonometrika secara lengkap, silakan kunjungi channel youtube saya di : Dimas Channel
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteuji linieritas nya gaada ya ini kak?
ReplyDelete