Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Seklumit Kisah Perjuangan Masuk UGM

Gambar : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hallo sahabat blogger dimanapun kalian berada. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan seklumit kisah dari mulai bimbang mencari universitas sampai akhirnya menemukan pilihan terbaik. Seklumit kisah ini saya mulai dari bangku SMA.

SMA bagi saya adalah masa dimana kita sudah mulai memikirkan masa depan ketika lulus nantinya. Ada yang lulus SMA sudah merencanakan akan menikah, ada yang ingin bekerja, dan ada pula yang berencana ingin melanjutkan masa studinya di universitas. Nah saya sendiri pada saat itu berencana ingin melanjutkan masa studi di universitas.

Sejak kelas 1 SMA, saya sudah bermimpi bisa mengenakan Almamater Karong Goni (maksudnya Almamater Universitas Gadjah Mada. Hehe). Saking ngebetnya (eh maap lebay) ingin masuk kesana, tidak jarang saya luangkan waktu untuk menonton video-video UGM di youtube. Ketika setiap kali menonton, muncul rasa baper (bukan baper pacar ya guys.hehe) di diri ini. “Apakah bisa saya berkuliah disana ?”, itulah yang terus terngiang-ngiang di dalam pikiran.

Oiya, saya ini bukan orang yang pintar banget ya guys. Jadi wajar saja saya agak ragu untuk dapat masuk ke universitas yang kata-katanya (kata-katanya loh.hehe) paling besar, tertua, dan terbaik di Indonesia. Dan yang menjadikan saya termotivasi untuk dapat melanjutkan studi disana karena kakak angkatan SMA jarang ada yang kuliah di UGM (jarang bukan berarti enggak ada ya guys.hhe). Padahal notabene SMA saya adalah SMA favorite di Kabupaten Pekalongan dan juga termasuk SMA yang banyak menyumbangkan berbagai penghargaan baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun Nasional. Teman-teman yang dari Pekalongan pasti tahu kan ??? Yups bener sekali, 100 buat kalian. Saya pada saat itu bersekolah di SMAN.01 Kedungwuni yang juga merupakan salah satu SMA RSBI di Pekalongan selain SMAN.01 Kajen dan SMAN.01 Pekalongan. 

Oke kembali ke topik. Hehe. . . Singkat cerita, saya sudah kelas 3 SMA nih, dan kelas 3 itu adalah kelas galau (maaf baper.hhe). Kenapa kelas galau ??? Karena di kelas 3 fokus kita terpecah ke 2 hal, yang pertama adalah Ujian Nasional (wow seram..wkwkwk), yang kedua adalah universitas (pusingggg.wkwk). Diantara keduanya fokus utama ya di Ujian Nasional, karena kalau enggak lulus berabe dah (ngulang 1 tahun lagi). wkwkwwk.

Untuk mempersiapkan itu semua, di awal-awal tahun ajaran baru saya mulai disibukkan dengan belajar dan belajar. Tak ada waktu yang di sia-siakan. Hampir setiap hari di gembleng dengan asupan ilmu (bukan asupan makanan yang guys.wkwkwk). Terutama yang paling utama adalah pada mata pelajaran Matematika. Kenapa saya lebih fokus pada Matematika ??? Karena Matematika adalah mata pelajaran yang membingungkan (hhe. Itu dulu lohh, kalau sekarangggg.... ya.. masihh sih .wkwkwk). Saking rajinnya belajar Matematika, saya jadi mendadak jenius (eeeaaa.hhe). Sampai-sampai teman yang berbeda sekolah belajar Matematikanya dengan saya dan datang ke rumah setiap harinya (berasa jadi guru nih.hehe). Padahal dulunya Matematika adalah mata pelajaran yang paling saya benci, nilainya pun dulu termasuk terendah dibandingkan mata pelajaran yang lain. Saya lebih prefer ke Geografi sih, bahkan pernah sampai di tawari untuk ikut olimpiade Geografi (mungkin karena nilai yang di dapatkan bagus-bagus terus. (Upss.wkwk). Di Try Out Tingkat Kabupaten Pekalongan saya sempat mendapat nilai tertinggi di mata pelajaran Geografi dengan nilai hampir sempurna yaitu 9,75 (hampir 100 ya .huhu). Tapi tidak untuk Matematika ya guys, Matematika saya tetap jelek kok (sedihhhhh.huhuu).

Oke lanjut lagi, waktu terus berlalu dan sampai pada akhirnya Ujian Nasional tiba. Karena persiapan sudah matang, akhirnya alhamdulilah tidak ada kendala apapun dalam mengerjakan soal-soalnya. Singkatnya, saya dinyatakan lulus (sudah nebak sih..wkwkwk). Akhirnya fokus saya mulai beralih ke universitas. Saya mulai sering berkonsultasi dengan guru BK perihal kelanjutan studi. Oiya sebelumnya saya sudah diterima terlebih dahulu sebelum lulus Ujian Nasional di salah satu Universitas Swasta yang ada di Semarang, namanya adalah Universitas Dian Nuswantoro di program studi S1 Desain Komunikasi Visual (DKV). Saya sudah melakukan pembayaran dan tinggal kuliah saja. Tapi hati ini masih berharap bisa masuk UGM, karena UGM bagi saya adalah universitas impian dan di cita-citakan semenjak duduk di kelas 1 SMA. Jadi bagaimanapun saya harus bisa masuk UGM (itulah yang terlintas di dalam pikiran).

Nah mulailah saya mencari kesibukan dengan info-info masuk UGM. Saat konsultasi dengan guru BK yang selalu saya tanyakan adalah UGM. Sampai sempat guru BK mengatakan, “enggak harus UGM mas”. Tapi dasarnya keras kepala (emang batok kelapa.wkwkwk), saya tetap ngeyel ingin masuk UGM. Nah pada saat itu saya sudah ikut SNMPTN undangan dengan pilihan Universitas Jendral Soedirman (universitas tempat kakak perempuan saya kuliah). Saya mendaftar disana sebenarnya ada kesan terpaksa, orang tualah yang menyuruh mendaftar disana. Tadinya saya tidak mau, tapi apa boleh buat, kalau orang tua yang meminta tidak bisa mengelak (harus berbakti ya guys sama orang tua.hehe). Akhirnya saya tidak mendaftar UGM di SNMPTN. Walaupun begitu, keinginan untuk kuliah di UGM masih sangat besar. Hingga pada suatu waktu saya mendapati bahwa di UGM ada program sekolah vokasi (Diploma). Tadinya orang tua sempat melarang "untuk apa kamu daftar jauh-jauh ke UGM kalau hanya mengejar gelar Diploma". Kemudian orang tua juga mengatakan “Kalau ibu bapak tidak setuju karena Yogyakarta itu jauh mas, kalau ada apa-apa bagaimana, ibu bapak tidak bisa mengawasi, kita juga tidak memiliki saudara disana dan UGM juga susah mas, ibu bapak enggak yakin kamu bakal bisa mengikuti perkuliahan disana seandainya kamu diterima’,”Udah mas ibu bapak nyaranin kamu ke Undip saja atau Unnes, kakak kelas kamu banyak yang kuliah disana, jangan jauh-jauh”.

Setelah mendengar nasehat itu, sempat saya ingin mengurungkan niat saya untuk mendaftar disana. Bayangan saya, yasudahlah saya kuliah di Semarang saja, lagian disana universitasnya juga banyak yang bagus, salah satunya adalah Undip. Tapi tak lama kemudian, tiba-tiba keinginan untuk mencoba mendaftar di UGM semakin kuat, hingga akhirnya saya berdiskusi dengan kedua orang tua sembari membujuk mereka berdua. Dan setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya saya diperbolehkan mendaftar. “Rasanya tuh seneng banget, walaupun masih tahap mendaftar belum diterima.hehe”.

Ijin orang tua sudah didapat, kini giliran mendaftar. Nah pada saat akan mendaftar sempat terkendala oleh prosedur yang ada di sekolah. Pada saat itu saya tidak diijinkan mendaftar oleh Guru BK dikarenakan sudah mendaftar SNMPTN undangan dan pendaftaran vokasi UGM yang di ikuti juga melalui jalur undangan yaitu Jalur Penelusuran Bibit Unggul SMA (PBUSMAK), serta syarat untuk mendaftar disana adalah harus masuk dalam 40% terbaik di kelas (woww, saya masuk enggak ya..wkwkwk).

Di kelas (SMA) memiliki jumlah siswa sebanyak 23 orang (sedikitkan.hehe), seandainya 40% dikalikan 23, hasilnya 9.2. Itu artinya yang boleh mendaftar hanya peringkat 1 sampai 9 saja. Nah karena persaingan di SMA juga bisa dikatakan tidak mudah, sehingga menjadikan persaingan untuk merebut satu kursi di UGM sangatlah susah. Bayangkan 1 kelas berisikan 5 orang laki-laki dan 18 orang wanita (wow banyak kan wanitanya). Tahu sendirilah wanita kan identik lebih pintar dibandingkan laki-laki, yah wajarlah yang mendominasi kaum hawa (huhuhuhu).

Hingga akhirnya ijin itu susah di dapat. Alasan Guru BK, seandainya saya diterima di SNMPTN dan PBUSMAK, maka harus mendaftar salah satu dan risikonya adalah sekolah bisa terkena blacklist (terhapus dari daftar persaingan sekolah, tahukan maksudnya.hehe). Karena menurut penuturan salah satu Guru, pernah ada alumni dari SMA yang sudah diterima di Hubungan Internasional UGM tetapi tidak diambil, sehingga menjadikan sekolah terkena dampaknya dan banyak siswa yang susah menembus UGM (itu kata Guru loh, benarnya enggak tahu.hehe). Itulah yang menjadikan motivasi saya untuk bisa menjadi penghubung kembali antara alumni dengan adek kelas di SMA. Harapan jika seandainya diterima, saya ingin mengembalikan muka dari almamater SMA disana, hingga nantinya banyak adek kelas yang masuk di UGM (itu impian saya loh.hehe).

Nah walaupun begitu, Guru BK tetap tidak mengijinkan. Tetapi saya tidak putus asa, setiap hari selalu melakukan konsultasi dengan Guru BK dan berusaha untuk membujuk sekolah agar mau membantu. Tetapi jawabannya tetap “TIDAK BOLEH”. Hingga akhirnya saya berdoa kepada Allah agar memperlancar segala keinginan. Keesokan harinya saya menghubungi Guru BK lagi dan mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak memenuhi persyaratan untuk dapat diterima di Vokasi UGM, sehingga sangat tidak mungkin diterima dan meminta untuk mengijinkan mendaftar (palingan ujung-ujungan kagak diterima.^_^). Setelah lama berdialog, akhirnya diijinkan dan singkatnya saya_pun mulai mempersiapkan diri untuk mendaftar.

Awalnya saya kembali mengalami kebimbangan dalam menentukan program studi disana. Saya sempat akan memilih Jurusan Diploma Sastra Jepang dan Kearsipan, namun dilarang oleh kedua orang tua (yah lagi-lagi dilarang.huhu) dan disuruh untuk memilih Program Studi Diploma Ekonomi Terapan yang katanya prospeknya bagus. Yasudah saya nurut saja, walaupun tidak terlalu suka Ekonomi sih.hehe.

Akhirnya saya mendaftar. Setelah mendaftar, hampir setiap hari saya berdoa agar tidak diterima di SNMPTN dan diterima di PBUSMAK. Walaupun secara strata SNMPTN itu S1 dan PBUSMAK itu Diploma. Namun itu tidak masalah, bagi saya gelar itu nomor 2. Yang utama adalah kualitas dari pendidikan itu (bukan berarti yang lain jelek loh, tetapi saya ingin mencoba yang lebih baik dari yang terbaik.hehe). Lagian impian saya adalah kelak ketika lulus Diploma bisa melanjutkan studi S1 di Universitas Indonesia (salah satu universitas impian saya yang kedua) dan setelah itu melanjutkan S2 di Universitas Gadjah Mada (semoga saja Allah mengabulkan keinginan saya).

Sembari menunggu pengumuman dari kedua jalur undangan, saya gunakan waktu untuk mendaftar kuliah di universitas lain, tercatat saya sempat diterima di Universitas Muhammadyah Yogyakarta di Program Studi S1 Ilmu Komunikasi dan di Universitas-Universitas Lainnya. Saya juga sempat diterima di salah satu sekolah perhotelan milik Singapura dengan beasiswa penuh dan digaji lagi.hehe. 1 juta per bulan (rumayan kan.hehe). Tapi semuanya tidak saya ambil dikarenakan tujuan awal adalah UGM.

Singkatnya, akhirnya pengumuman pun tiba. Tadinya saya sudah pesimis,”ah gak mungkin masuk nih”. Sehingga saya tidak terlalu terburu-buru membuka pengumuman. Setelah itu pada malam harinya saya sempatkan untuk membuka (dengan perasaan yang pesimis). Saya_pun membuka pengumuman tersebut dan ternyata ????

“SAYA DITERIMA SEBAGAI MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA”. Wow rasanya gak karuan, senang sekali. Seperti mimpi, ternyata doa saya dikabulkan oleh Allah SWT. Hanya 1 doa yang belum tahu apakah dikabulkan atau tidak, yaitu tidak lolos SNMPTN. Nah, singkatnya pengumuman SNMPTN tiba. Saya tidak terlalu terburu-buru membukanya karena takut jika diterima (hhe. aneh kan, justru berdoa biar gagal).

Dan alhamdulilah sesuai dengan doa saya. Saya dinyatakan tidak diterima di Universitas Jendral Soedirman. Akhirnya saya tidak jadi memiliki hutang dengan sekolah.hhe. Karena kalau seandainya diterima, maka saya harus mengorbankan salah satu dan itu berdampak pada blacklist universitas. Saya dinyatakan gagal ternyata ada sebabnya, setelah saya tanya ke kakak perempuan. Saya baru mengetahui ternyata ada kakak angkatan dari SMA yang di D.O dari program studi yang saya masuki. Hingga ada indikasi pada program studi tersebut terjadi blacklist oleh fakultas. Tapi tidak mengapa, apapun penyebabnya saya tetap senang. Karena doa dikabulkan dan sekaligus saya sudah resmi menjadi bagian dari keluarga besar UGM. Universitas yang saya mimipikan sejak dahulu dan kini akhirnya menjadi kenyataan.

Semenjak saya dinyatakan diterima di UGM, muncul berbagai macam fitnah yang saya sendiri sebenarnya marah, tapi kalau marah tidak akan menyelesaikan masalah, lebih baik bersabar. Fitnah itu berupa tuduhan. Saya dituduh melakukan manipulasi nilai (wow kapan saya ngrubahnya .wkwkwk). Kemudian saya dituduh melakukan sogok menyogok ke pihak UGM (uang saja kagak punya, kok nyogok sih.wkwkwk) dan fitnah-fitnah lainnya yang di hembuskan oleh teman-teman saya yang ditolak oleh UGM.

Kebetulan pada saat itu banyak diantara teman-teman saya yang mendaftar UGM, yang paling pinter di sekolah juga mendaftar UGM. Tetapi tidak ada satu_pun yang diterima, hanya saya saja seorang yang alhamdulilah Allah berikan kelancaran. Sehingga banyak yang beranggapan saya bermain curang dengan memanipulasi nilai ataupun melakukan sogok-menyogok.(wah wah parah ya.huhu).

Segala macam tuduhan sengaja saya diamkan dan mulai hari itu bertekad untuk membuktikan kepada mereka bahwa saya memiliki kualitas bukan kuantitas (maaf ya, bukan sombong cuman kesel aja digituin.hehe). Akhirnya saya tanamkan target selama kuliah, harus bisa menduduki jabatan sebagai ketua di salah satu organisasi tingkat universitas dan bisa menjadi mahasiswa yang mampu membanggakan fakultas serta dosen-dosen.

Dan masa-masa awal kuliah saya mulai dengan mengikuti beberapa organisasi, tercatat ada 3 organisasi yang pernah saya coba ikuti. Bagi saya aktif di organisasi bukanlah penghalang untuk dapat berprestasi. Justru dengan organisasi bisa berprestasi (itulah prinsip saya). Selain berorganisasi, saya juga berusaha aktif di kelas, prinsip saya, setiap jam kuliah harus dapat mengajukan pertanyaan kepada dosen. Sehingga banyak diantara teman-teman yang menyebut saya sebagai mahasiswa kesayangan dosen tertentu (padahal sih enggak juga.-_-). Hari-hari di sana saya gunakan untuk aktif di segala macam kegiatan baik kampus maupun organisasi.

Oiya dengan keaktifan itu, saya sempat dijadikan asisten dosen lapangan oleh salah satu dosen yang sudah senior (ibu-ibu) untuk membantu beliau dalam berbagai proyek yang beliau kerjakan. Dari proyek dengan dinas sampai dengan bupati. Saya juga sempat dipercaya untuk melakukan pendampingan kelompok UMKM di kampus.

Sebenarnya proyek itu dikerjakan oleh dua dosen, yang satu masih muda (laki-laki), sekarang beliau sedang menempuh pendidikan S3 di Inggris, dan dosen yang sudah senior (ibu-ibu) beliau lulusan UGM dan salah satu universitas di Australia. Nah, saya kebagian menjadi asisten dari dosen yang sudah senior, sisanya teman saya dijadikan asisten oleh dosen yang masih muda. Jadi ada 4 orang yang dipilih untuk membantu beliau-beliau ini, salah satunya adalah saya (alhamdulilah.hehe).

Dan alhamdulilah Allah kembali mengabulkan doa saya lagi, selain menjadi asisten dosen lapangan. Saya juga diberikan amanah untuk menjadi Ketua di salah satu departemen yang ada di tingkat universitas. Disana saya membawahi sekitar 30 orang yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi (tapi rata-rata mahasiswi.hehe) dari berbagai macam fakultas yang ada di UGM (1 dari D3 dan yang lainnya S1 semua). Awalnya saya tidak mengira bahwa bakal terpilih, mengingat saya tidak pernah mengajukan diri untuk jadi Ketua. Tapi lagi-lagi kuasa Allah itu tak terhingga guys, apa sih yang enggak mungkin bagi Allah ??? Yang tepenting kita ikhtiar dan berdoa. Insya Allah segala keinginan akan Allah kabulkan, percayalah.

Oke lanjut lagi, akhirnya saya resmi dilantik menjadi Ketua di organisasi tersebut. Tibalah saat dimana saya harus mempresentasikan program kerja yang sudah di buat, berbagai pertanyaan audience ajukan kepada saya dan alhamdulilah dengan kuasa Allah bisa menjawab semua dengan lancar tanpa terkendala suatu apapun dan seluruh program kerja yang di buat sudah mendapatkan persetujuan semua. Rasanya senang sekali.

Tetapi dibalik kesenangan ada juga ujian. Mungkin Allah ingin melihat seberapa sabar kita ketika terkena musibah. Pada saat itu, belum genap 2 bulan saya menjabat. Allah memanggil Ayah. Itulah pukulan telak bagi saya. Saya merasa apa yang di capai belum bisa menjadikan orang tua bangga secara penuh. Padahal sebelumnya saya sempat meminta saran Ayah ketika menyusun program kerja. Kebetulan program kerja yang di buat berkaitan dengan kebermanfaatan yang bakal masyarakat desa binaan dapatkan dengan dilantiknya saya menjadi Ketua.

Satu hal yang di sesalkan adalah kenapa saya mementingkan ego untuk mencapai semua yang ada di dunia ini. Kenapa saya tidak memikirkan kedua orang tua. Bahkan menanyakan kabarnya_pun jarang. Sungguh penyesalan itu datang di akhir. Akhirnya setelah menerima kabar itu, saya pulang ke kampung (kondisi pada saat itu sedang mengikuti ujian MID semester).

Sesampai di rumah, timbul perasaan antara ingin menangis dan tidak. Bagaimana mungkin saya menangis dihadapan almarhum Ayah, sejujurnya saya takut Ayah juga ikut menangis jika melihat anaknya menangis. Akhirnya saya dengan tabah menahan air mata dan alhamdulilah Allah menguatkan itu. Sesampainya di perkuburan, saya sempat mengatakan kepada penggali kuburan, agar saya dan adik yang menurunkan jenazah Ayah ke liang lahat. Saya tidak mau orang lain yang menurunkannya.

Akhirnya permintaan itu di bolehkan. Dan dengan menahan air mata saya secara perlahan menurunkan jenazah dari almarhum Ayah. Rasanya enggak karuan, ingin menangis tapi tidak bisa. Singkatnya saya pulang ke rumah, dan di saat itulah semua tangisan itu keluar. Teringat pesan terakhir dari beliau “jangan pernah tinggalkan sholat jumat, walau kamu sakit, kecuali jika kamu tidak sanggup”. Huhu sedih kalau teringat tentang nasehat itu. Apalagi saya pernah berjanji kepada almarhum bahwa ingin bisa bekerja di pemerintahan dan meminta saran beliau “apakah saya bisa ?”. Kemudian beliau menjawab “kamu bisa” (beberapa bulan sebelum beliau meninggal).

Dan alhamdulilh akhirnya 1 satu tahun berselang saya bisa merasakan bekerja di pemerintahan dengan diawali magang disana dan ditawari kontrak kerja. Saya bekerja selama 4 tahun di Pemerintah Provinsi dengan status sebagai pegawai non PNS.
 
Berkat doa orang tua, akhirnya di tahun 2021 saya dinyatakan lulus menjadi seorang abdi negara (PNS) di salah satu instansi Kementerian Negara. Alhamdulilah ternyata perkatakan orang tua adalah doa yang mustajab. Allah maha adil

Terimakasih atas kunjungannya. Barakallahu Fiikum.

139 comments for "Seklumit Kisah Perjuangan Masuk UGM"

  1. luar biasa bro sungguh menginsipirasi bagi saya,doakan supaya di tahun 2018 saya bisa ketrima di UGM,semangat terus bro

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Terima Kasih sudah berkunjung. Semangat!!!

      Delete
    2. semoga sukses terus kak.. doain saya semoga tahun depan diterima di ugm

      Delete
    3. Iya Terima Kasih ya... Amin semoga kamu tahun depan diterima di UGM :-)

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Saya sekarang kelas 3 sma, pengennya masuk ke ugm tapi saya selalu pesimis buat masuk kesana, di pikiran saya selalu terbayang2 apakah saya bisa lolos kesana atau tidak. Setelah membaca ini saya mempunyai sedikit dorongan untuk tidak putus asa😊

    ReplyDelete
  4. Kak kalo masuk ugm vokasi harus ya 40% di kelas? Kalau ada salah satu semester nggak masuk 40% gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa, coba saja. Kalau Rejekimu disana, insya Allah masuk

      Delete
  5. Terus bedanya jalur masuknya itu gimana ya kak? Kan ada banyak tuh jalurnya

    ReplyDelete
  6. makasih banyak kak,kisah kakak sangat menginspirasi saya,BTW saya memang dari kecil berkeinginan masuk UGM akan tetapi saya minder dikarenakan saya tidak berada di sekolah yang fav.,dan juga ditambah ortu saya yang kurang mendukung,dengan membaca kisah kakak,saya jadi tidak mau menyerah akan mimpi saya,semangat selalu kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat!!!
      Tidak masalah kamu berasal dari sekolah mana. Kalau memang rejekimu disana, insya Allah masuk.
      Semoga bisa menjadi bagian dari gamada ya :-)

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Kak mau nanya bgsan pbutm atau pbusmak yaa kak? Btw kk kebanyakan teman kk lewat jalur apaa msk vokasinya kak?
    Mksh sebelumnya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama saja kok
      Teman saya kebanyakan masuk melalui jalur mandiri (ujian tulis)

      Delete
  9. Hai kak, aku juga lagi daftar pbusmak d4 pembangunan ekonomi kewilayahan loh kak, bismillah kak semoga aku bisa nyusul kakak ya jadi maba ugm, aku pegenn bgt jd maba ugm, doain ya kak semoga aku bisa nyusul

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin, semoga tahun ini bisa jadi maba UGM ya :-)

      Delete
  10. mas,, kalo boleh tau ,, peringkat semester 1-5 berapa aja,,

    ReplyDelete
  11. Ka masuk ugm itu nilai nya harus tinggi ya

    ReplyDelete
  12. Ka dulu waktu daftar pbusmak, adakah lampiran prestasi yg kaka lampirkan?

    ReplyDelete
  13. Sangat menginspirasi ...saya sangat ingin sekali menjadi mahasiswa UGM 2019 ,namun saya tau persaingannya sangatlah ketat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan berdoa dan ikhtiar insyaAllah bisa. Semangat!!!

      Delete
  14. Sangat menginspirasi saya kisah kk,semangat saya jd timbul lagi.makasih kk

    ReplyDelete
  15. Wah. Saya terharu bang. Terima kasih. Saya jadi semakin bertekad ingin lanjut ke UGM. SEMOGA BISA!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas kunjungannya :-)
      Amin. Pasti Bisa!!!Semangat!!!

      Delete
  16. Menginspirasi sekali kak
    sukses selalu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih sudah berkunjunga. sukses juga untuk kamu!

      Delete
  17. Menginspirasi banget...Gimana caranya bisa punya semangat buat belajar kaya kakak biar bisa diterima di ugm? Makasih kak:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Caranya yakin saja, jangan pernah "mengatakan" masuk UGM sulit sebelum kamu mencoba. Cobalah terlebih dahulu.

      Delete
  18. Sungguh menginspirasi banget...
    Punya semangat buat beljar
    Intinya sabar dan selalu berdoa
    Ke pada ALLAH SWT

    ReplyDelete
    Replies
    1. Intinya jangan menduakan Allah. Semangat!

      Delete
  19. Menginspirasi banget, makasih kak. Btw kalo mau masuk ugm apa harus juara kelas kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih sudah berkunjung :-)
      Tidak harus

      Delete
  20. Kak. Caranya bisa masuk UGM gmna ya ??
    Apakah intinya harus belajar terus dari sekarang ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pastinya,
      Kalau kita menginginkan sesuatu, maka kita harus berusaha
      Semangat!

      Delete
  21. Kak saya ini anak smk farmasi yg ingin melanjutkan kuliah ke ugm tapi saya ingin mencoba ikut jalur snmptn soalnya dari sekolah saya belum pernah ada alumni yg masuk ptn ka,dan sekolah saya juga blm pernah ikut snmptn, saya ingin mencoba mengikuti jalur ini karena saya ingin menjadi alumni pertama yg bisa lolos snmptn ugm di sekolah saya walaupun dari smk,menurut kaka apa saya bisa diterima lewat jalur snmptn ka, apa peluang anak smk di snmptn ugm itu kecil ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak, peluang sama. UGM tidak memandang kalian dari SMA atau SMK.

      Delete
  22. kak mau tanya,kalo mau ikut jalur PBUSMAK UGM itu alumni 1 tahun sebelumnya boleh ikutan engga? apa yang lagi duduk di kelas 12 saja? terimakasih

    ReplyDelete
  23. Dulu nilai rata² untuk masuk vokasi ugm brapa ya? Hehe

    ReplyDelete
  24. Kak aku mau nanya kan aku mau daftar snmptn ke ugm tapi guru bk bilang kalau buat ke ugm susah soalnya belum ada alumni yang di ugm,nah kak apakah ada kesempatan buat keterima di ugm walaupun belum ada alumni yang ke ugm?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum dicoba jangan bilang susah
      dicoba terlebih dahulu,

      Delete
  25. Kak aku mau nanya kan aku mau daftar snmptn ke ugm tapi guru bk bilang kalau buat ke ugm susah soalnya belum ada alumni yang di ugm,nah kak apakah ada kesempatan buat keterima di ugm walaupun belum ada alumni yang ke ugm?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum dicoba jangan bilang susah
      dicoba terlebih dahulu,

      Delete
  26. Luar biasa mas, buat saya termotivasi untuk lebih mempersiapkan diri masuk UGM.

    ReplyDelete
  27. Kak.. aku mau tanya, kemarin aku dinyatakan gagal dalam snmptn dan rencananya mau ikut seleksi PBU di UGM. Apakah rekam jejak alumni juga berpengaruh diseleksi PBU?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berpengaruh, tetapi dicoba saja
      Bismillah

      Delete
  28. Kak.. aku mau tanya, kemarin aku dinyatakan gagal dalam snmptn dan rencananya mau ikut seleksi PBU di UGM. Apakah rekam jejak alumni juga berpengaruh diseleksi PBU?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berpengaruh, tetapi dicoba saja
      Bismillah

      Delete
  29. Ceritanya sangat menginspirasi Gan :)

    ReplyDelete
  30. Terimakasih kak sudah berbagi kisah yang sangat menginspirasi, menambah bhan bakar utk diri ini agar berani bermimpi dan berjuang lebih untuk masuk UGM. Turut berduka cita kak. dan terimakasih banyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat!!! semoga bisa masuk UGM yah.. :-)

      Delete
  31. kak mau nanya... Saya kan anak IPA, tapi sama orang tua diminta daftar yang jurusan IPS, nahpeluangnya daftar PBUSMAK UGM milih jurusan lintas minat itu gimana? adakah temen kakak yang diterima dari IPA?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa, banyak kok teman satu kelas saya yang lintas jurusan

      Delete
  32. Kak sy mau daftar lewat jalur pbusmak kalo peringkatnya naik turun peluangnya gimana ya kak? Sy masuk 25% terbaik di kelas tetapi nilai rapot sy standar karna di sekolah sy untuk mendapatkan nilai 80 saja susah sekali,dan saya berasal dr lampung.apakah ugm juga mengutamakan putra putri daerah untuk seleksi pbusmak? Terimakasih kak sblmnya

    ReplyDelete
  33. Kak sy mau daftar lewat jalur pbusmak kalo peringkatnya naik turun peluangnya gimana ya kak? Sy masuk 25% terbaik di kelas tetapi nilai rapot sy standar karna di sekolah sy untuk mendapatkan nilai 80 saja susah sekali,dan saya berasal dr lampung.apakah ugm juga mengutamakan putra putri daerah untuk seleksi pbusmak? Terimakasih kak sblmnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa kok, nilai saya dulu juga naik turun. Dicoba dulu saja. semangat!

      Delete
    2. Tidak diutamakan putra putri daerah

      Delete
  34. Kak biaya pendaftaran nya berapa vokasi jalur pbusmak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tahun saya Rp. 250.000,
      Tahun ini Rp. 350.000,
      Cek webnya di https://um.ugm.ac.id/v.2015/id_home.php?l=aWRfcGFnZSMxOTA1MTAzMSNKYWx1ciBQQlVLIFNWIzUjUHJvZ3JhbSBEaXBsb21h

      Delete
  35. sangat menginspirasi. Kak kalau mau daftar pbutm tapi hanya punya sktm saja dan ga punya kartu yg dikeluarkan pemerintah(kip/bsm). Bagaimana kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesuai persyaratan di web Sekolah Vokasi UGM

      Delete
  36. Kak kalau sdh diterima di pbusmak apa masih boleh daftar sbmptn di ugm lagi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh saja, tapi untuk apa ?
      Peluang di dunia kerja juga sama kok, gelarnya juga sama. Nanti malahan sekolahanmu terkena daftar merah di PBUSMAK

      Delete
  37. Kak kalo saya ingin daftar pbusmak dan belum ada alumni di ugm, jikalau ada itupun sudah tahun 2012 an, kira-kira apakah saya masih memiliki peluang untuk diterima kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih kok, yang terpenting memenuhi syarat 40% terbaik

      Delete
  38. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya hanya menggunakan sertifikat organisasi OSIS.

      Delete
  39. Kak izin tanya kalo peluang anak SMK masuk UGM jalur PBUSMAK 2019 gimana ya? sama kaya SNMPTN ikut jejak alumni gitu,atau gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Besar kok, banyak juga teman saya yang dari SMK...

      Delete
  40. Ka Dimas, aku mau daftar pbubsmak, trus aku gak punya prestasi sama sekali dan juga gak ada alumni dari sekolah saya yg masuk ke UGM. Itu gimana ya ka?

    ReplyDelete
  41. Ka cara ngitung 25% terbaik di kelas gmn ya ka? Kalo sekolah gak ngadain ranking siswa terbaik seangkatan, gimana ka? Ada peluang gak ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dikali saja dengan jumlah siswa dikelas kamu

      Delete
  42. Ka Dimas, gimana cara ka Dimas beradaptasi dilingkungan baru? kan pasti banyak mahasiswa yang aktif di kelas dan caranya ka Dimas bersaing di dunia pendidikan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya kita percaya diri saja,, yang terpenting jangan takut salah.
      Karena kita disana juga belajar,

      Delete
  43. Haloo Ka Dimas! Inspiratif banget nih ceritanya. aku mau tanya ka, waktu dulu masuk PBU sehabis pengumuman seleksi administrasi (katanya) ada tes tulis ya? Aku baca baca blogg sebelah sih. Makasih kaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. enggak ada kok,
      lolos langsung pemberkasan, dan daftar ulang

      Delete
  44. Cerita yg sangat menggugah, semoga saya bisa menyusul ke ugm ya kak

    ReplyDelete
  45. Kak harus banget 40% terbaik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, syarat saat saya mendaftar harus 40% terbaik

      Delete
  46. Halo,kak ini mau tanya. Kan waktu aku daftar ada surat pernyataan kesanggupan pembiayaan bermaterai.terus kata temanku, kalo keterima harus di masukin.kalo nggak nanti ad blacklist. Apa bener ya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang tahu itu,, di jaman saya tidak ada surat pernyataan kesanggupan bermaterai (seingat saya).

      Delete
  47. Kak klo daftar pbusmak pemilihan jurusannya bisa dua kaya snmptn juga atau tidak ya kak? Dan klo bisa apa dua jurusan itu hanya bisa daftar di vokasi ugm saja atau bisa beda beda? Saya pengen daftar vokasi ugm juga kak cuman masih ga ngerti sama masalah yg ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dilihat prosedurnya di website ugm. "UM.UGM.AC.ID", Kalau saya dulu memilih 2 prodi, manajemen dan ekonomi, manajemen pilihan pertama dan ekonomi pilihan kedua.

      Delete
  48. Memotivasi sekali, terima kasih banyak kak :)
    Mau tanya apa dulu kakak ikut bimbingan online kaya zenius, ruang guru dll/ les diluar sekolah gt??

    ReplyDelete
    Replies
    1. tidak pernah mengikuti bimbingan kok, hanya beruntung saja :-)

      Delete
  49. memotivasi banget kakk!!(: jadi semangat buat ngejar impiann di UGM((: tapi masih binggung dgn jurusan yang nanti saya ambil);tolong berikan solusinya atau tips agar mempermudah mencari jurusan yang tepat.bismillah semangat2!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesuaikan dengan possionmu saja, km lebih menonjol dimana,, nah masuk sesuai dengan kemampuanmu.

      Delete
  50. Kak inspiratif sekali ceritanya 😍, 👍👍

    Kak mau tanya , saya mau ambil jalur Tubel . untuk S1 Kebidanan adakah di UGM kak? Terimakasih untuk bantuannya kk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adanya S1 Terapan (biasa disebut D4)... Tapi gelarnya sama kok "Sarjana"

      Delete
  51. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  52. Doakan saya juga kak diterima UGM tahun ini. aamiin

    ReplyDelete
  53. kak kalo boleh tau rata-rata rapornya berapa, rata-rata rapor saya 85 koma sekian apakah bisa lolos :)
    terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udh lupa rata-ratanya.hhe.
      Bisa bismillah.

      Delete
  54. Kak klu kesempatan lulus pbub itu gimana ya ? saya ambil pbub s1 kedokteran dan s1 teknik sipil.. minta doanya ya kak biar bisa jadi maba UGM... AAMIIN

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kesempatannya sama saja. 50 : 50.
      Amiin. Semoga tahun ini diterima ya.

      Delete
  55. Kak saya dari semester 1-5 sering mendapat peringkat 5 besar dan 10 besar
    Kira kira bisa ketrima di Sv ugm nggak kak?
    Saya selalu optimis bisa masuk namun biasanya rasa pesimis ini datang karena di luar sana pasti saingannya jos jos

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah bisa. Kita Ikhtiar dengan sekaligus berdoa.

      Delete
  56. kak minta kontak WA nya dong mau nanya nanya

    ReplyDelete
  57. kak, dulu waktu masuk pbusmak ugm, ranking kakak masuk range 1-9 besar terus ga kak dari semester 1-5? terimakasih kak

    ReplyDelete
  58. Makasih kak sangat menginspirasi, percaya bahwa menggantung kan segala nya kepada Allah adalah cara terakhir saat sudah finalisasi data... Semoga saya juga termasuk orang² yang beruntung seperti kakak. AMIIN...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin. Semangat. Semoga hasilnya sesuai yang kamu harapkan.👍

      Delete
  59. Terimakasih kak sudah menulis ini, kebetulan saya lagi pesimis sekali jika melihat banyak orang yang lebih pintar dari saya. Saya jadi percaya diri walaupun belum tahu bisa masuk ugm atau tidak, tapi saya percaya usaha tidak akan menghianati hasil. Saya akan berusaha sungguh-sungguh untuk masuk UGM, karena sejak smp kelas 1 impian saya bisa diterima di UGM. Terimakasih Kak inspirasi dan kalimat penyemangatnya!🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jangan pesimis sebelum mencoba. Yang penting coba dulu. Semoga keinginannya bisa tercapai ya. Amiin

      Delete
  60. Ceritanya menegangkan tapi endingnya bahagia. Huhuhu sama kaya aku yg dari smp udh citacitain supaya bisa kuliah di universitas idaman Ugm. Semoga aku jga bisa kayak kakak yg ada di cerita aku baca barusan. Bisa masuk ke universitas gajah mada

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin. Semangat yah. Semoga cita-citanya tercapai.

      Delete
  61. Kak saya kan berasal dari MAN jurusan saya IPA,alumni gak ada setahu saya, lokasi sekolah juga di luar P.Jawa.kemungkinan masuk ugm bagi anak MAN itu seberapa besar ya kak ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama kok peluangnya, yang penting usaha dulu (ikhtiar) dan doa. InsyaAllah dipermudah.

      Delete
  62. hemmmmm doakan saya ya mas untuk jadi bagian UGM tahun ini, aamiin

    ReplyDelete
  63. Aku juga sedang berusaha keras untuk masuk UGM,Baca kisah ini jadi tambah semangattt
    Btw aku dari kab.pekalongan,SMA 1 Kesesi wkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga perjuanganmu untuk masuk UGM bisa tercapai ya.
      Iya masih satu kabupaten dengan SMA 1 Kedungwuni. Semangat!

      Delete
  64. kak klw mau masuk ugm lulusan 1 thn yg lalu terus mau daftar jalur snmptn atau sbmptn itu harus sekolah yg urus atau kita sendiri yg daftar bisa gk kak. soalnya sekolah saya bukan sekolah yg menonjol dan biasa aja dan gk pernah adain ptn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau pengalaman saya dulu, daftar sendiri. Bisa juga kalau meminta didaftarkan pihak sekolah. Untuk yang sekarang saya tidak tahu detailnya seperti apa, mungkin masih sama.

      Delete
  65. Kak apakah boleh ikut dua jalur snmptn ugm & pbusmak sv?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh, tapi usahakan mengambil universitas yang sama.

      Delete
  66. Kak saya asal smk di luar kota yogyakarta, dan sangat ingin masuk sekolah vokasi apakah lulusan 2 tahun sebelumnya, jalur apa yang kira2 bisa ditempuh kak saya lulusan tahun 2019

    ReplyDelete
  67. Izin bertanya, penulusuran bibit unggul jalur prestasi akademik ini, apa boleh linjur ya kak? Terimakasih banyak ��

    ReplyDelete
  68. Wah, kisah yang menginspirasi sekali kak. Semoga aku juga bisa seperti kakak diterima di UGM. Aamiin

    ReplyDelete